Money Management vs. Win Ratio



Kebanyakan Trader memiliki semangat dalam pencarian metode dengan Win Ratio terbaik dengan mengikuti banyak banyak pelatihan Trading yang tentunya tidak murah,

Seringnya justru terjebak dalam pencarian cara tak berujung, mulai dari metode programming, logika, cocokology dg keilmuan lain, dan macam macam metode yg berujung pada Future Leaks atau tidak dapat diaplikasikan secara Real Trading karena sinyal buy atau keputusan jual muncul setelah terjadinya.

Melalui artikel ini, penulis mencoba melihat dari sudut pandang MM dengan sekenario terburuk, mari kita coba simulasikan dengan 2 macam metode Money Management, yakni Portofolio Equal Portion Model dan Percentage Based Risk.

Katakanlah sebuah metode Trading memiliki jatah 5x posisi




POSISI
TGL
SAHAM
TRADING PLAN
FAKTA PERDAGANGAN
STATUS
TB
SL
TP
HARGA TERBELI
HARGA PASAR
1
23/03/2018
ADRO
2000
1900
2300
2000
2300
BENAR
2
06/06/2018
ADRO
2000
1900
2300
2000
1900
SALAH
3
01/08/2018
ADRO
2000
1900
2300
2000
1900
SALAH
4
21/09/2018
ADRO
1900
1800
1960
1900
1800
SALAH
5
17/01/2019
ADRO
1500
1350
1650
1500
1350
SALAH



Dengan fakta perdagangan yg terjadi, metode Trading tersebut memiliki perdagangan benar 1x dan salah sebanyak 4x, atau 1 : 4 atau sangat buruk sekali.

Dalam contoh berikut ini mari kita ambil contoh Trader pemula bernama mr.Cuan vs mr.Ikhlas yg sama sama memulai trading dengan modal 100 juta, memiliki gaji dan pekerjaan yg sama.

1. Portofolio Equal Portion Model
MM model ini sangat umum dan banyak digunakan, yakni modal 100% dibagi dengan posisi yg mau diambil, jika modal mr. Cuan sebesar 100 juta, dengan 5x posisi, maka dibagilah masing masing posisi sebesar 2jt, sehingga komposisinya sebagai berikut.

Modal     Rp100,000,000
Max Posisi   5x
Nominal Per Posisi  Rp20,000,000

POSISI
TGL
SAHAM

HARGA TERBELI

LOT
NOMINAL BELI
HARGA PASAR
NOMINAL PASAR
LABA
%GAIN
1
23/03/2018
ADRO
2000
100
Rp  20,000,000
2300
Rp  23,000,000
Rp  3,000,000
15%
2
06/06/2018
ADRO
2000
100
Rp  20,000,000
1900
Rp  19,000,000
Rp (1,000,000)
-5%
3
01/08/2018
ADRO
2000
100
Rp  20,000,000
1900
Rp 19,000,000
Rp  (1,000,000)
-5%
4
21/09/2018
ADRO
1900
105
Rp  19,950,000
1800
Rp 18,900,000
Rp  (1,050,000)
-5%
5
17/01/2019
ADRO
1500
133
Rp  19,950,000
1350
Rp 17,955,000
Rp  (1,995,000)
-10%
538
Rp  99,900,000
Rp 97,855,000
Rp  (2,045,000)

pertumbuhan modal

modal awal : Rp   100,000,000

modal akhir : Rp   97,955,000
pertumbuhan : -2.09%

Dari simulasi ini ditemukan fakta bahwa pertumbuhan modalnya -2,09% atau sebesar nominal –Rp 2.045.000.

mr.Cuan  tidak menyangka akan mengalami kegagalan selama 4x dengan rugi nominal 2jt an. Dan nominal itu tidaklah disangka akan didapatkan karena tidak terfikir sama sekali di awal.

Beruntungnya mr.Cuan masih menetapkan level  CUTLOSS secara AUTO sehingga modal masih bisa diselamatkan.

Mr.Cuan mulai berfikir dan mempertanyakan keamanan dan keberlangsungan eksistensi modalnya di  pasar saham ini.



2. Percentage Based Risk

MM model ini sangat berkonsentrasi pada resiko, sehingga resikolah yg dipakai sebagai acuan pembagian, adapun simulasi menggunakan sekenario posisi seperti di atas adalah sebagai berikut.

Kebetulan mr.Ikhlas memiliki pendapatan rutin dengan pekerjaannya sehari hari sebagai karyawan. Maka dia tidak akan mengikhlaskan kehilangan uang sebesar gaji yg dia peroleh, 
ditentukanlah oleh mr. Ikhlas agar rugi terbesar selama 1 bulan tidak boleh lebih dari 2jt, 
maka..

MODAL
 Rp   100,000,000
Max Posisi
5
Nominal Rugi Per Bulan
 Rp     2,000,000
Nominal Rugi Per Perdagangan
 Rp 400,000

POSISI
TGL
SAHAM
TRADING PLAN
MAX LOT BELI
HARGA TERBELI
NOMINAL BELI
HARGA PASAR
NOMINAL PASAR
LABA
%GAIN
TB
SL
RANGE
1
23/03/2018
ADRO
2000
1900
100
40
2000
 Rp  8,000,000
2300
 Rp    9,200,000
 Rp1,200,000
15%
2
06/06/2018
ADRO
2000
1900
100
40
2000
 Rp  8,000,000
1900
 Rp    7,600,000
 Rp(400,000)
-5%
3
01/08/2018
ADRO
2000
1900
100
40
2000
 Rp    8,000,000
1900
 Rp    7,600,000
 Rp(400,000)
-5%
4
21/09/2018
ADRO
1900
1800
100
40
1900
 Rp  7,600,000
1800
 Rp    7,200,000
 Rp (400,000)
-5%
5
17/01/2019
ADRO
1500
1350
150
26
1500
 Rp  3,900,000
1350
 Rp   3,510,000
 Rp (390,000)
-10%
 Rp  35,500,000
 Rp 35,110,000
 Rp (390,000)

pertumbuhan modal

modal awal : Rp. 100,000,00
modal akhir : Rp 99,610,000
pertumbuhan -0.39%

Dari simulasi ini ditemukan fakta bahwa pertumbuhan modal nya -0,39% atau sebesar nominal –Rp 990.000.

Mr.Ikhlas bersyukur bahwa rugi yg didapati tidak lebih besar dari apa yg sudah dia ikhlaskan di awal. Sehingga dia yakin dan aman menempatkan modalnya di tabungan rekening saham yg akan dia setor rutin tiap bulannya.

Oke, dari simulasi di atas dapat disimpulkan kelebihan dan kekurangannya.


   Portofolio Equal Portion Model
   Kelebihan
  •       bila mendapati posisi yg tepat maka akan lebih banyak mendapati return
  •       kesederhanaan dalam membagi modal

   kekurangan
  •      resiko yg akan dialami tidak terukur dan tidak terbatasi.
  •          bila mendapati posisi yang salah akan mengalami resiko yg lebih besar
  •          Sangat bergantung pada level CUT LOSS dan RRR
  •          semua dana yg terpakai hampir habis
  •          perlu faktor psikologis yg sangat handal karena menghadapi resiko yg blm diketahui di awal.



Percentage Based Risk

Kelebihan
  •         Bila mendapati posisi yg tepat maka memiliki kesempatan yg sama untuk mendapatkan return
  •         Bila mendapati posisi yg salah tidak akan rugi lebih dari nominal yang sudah diikhlasan dari awal karena resikonya memiliki kuota.
  •         Tidak bergantung pada level CUT LOSS dan RRR karena Resiko sudah dibatasi nominalnya
  •         Bebas memakai RRR (Reward to risk ratio) berapapun atau yang kecil karena level cut loss yg bebas diterapkan.
  •          Memiliki mitigasi resiko yg lebih tersruktur dan mudah dikendalikan
  •          Banyak sisa dana yang tidak dibelanjakan berupa cash dalam RDN sehingga memiliki   kesempatan tambahan dalam mengambil posisi baru.
  •          Karena sisa dana Cash banyak maka dapat diperlakukan setara kas.
  •          Faktor psikologi  lebih tenang karena ikhlas sudah ditentukan di awal.
kekurangan
  •          Bila mendapati posisi yg tepat maka memiliki kesempatan yg sama untuk mendapatkan return namun bergantung dengan kadar keikhlasan
  •          Memetakan keihlasan yg bisa saja dinamis, bergantung kebutuhan dan keperluan penggunaan uang
  •          Lambat mengambil keputusan posisi karena harus mempertimbangkan resiko terlebih dahulu.
  •          Dapat pula mengalami sekenario diluar mitigasi resiko diakibatkan kejadian diluar kendali seperti GAP atau panic sell sehingga menghabiskan kuota resiko.

Dapat disimpulkan lebih dalam, MM adalah mutlak digunakan untuk melindungi modal kita, masing masing MM memiliki kelebihan kekurangan sendiri, tinggal dimana anda merasa cocok,

Pada artikel selanjutnya akan disimulasikan level Cutloss yg ekstream dg 2 model MM tersebut dan bagaimana dampak Portofolio yg terjadi.

Happy trading,


Banjarmasin 
02.07.2019