Sinopsis oleh : Pakde Adam , praktisi
pasar modal syariah
Menambah semakin beragamnya referensi
buku lokal mengenai investasi saham, buku ini ditulis oleh Dirut Pengembangan
BEI 2015 – 2018 bapak Nikcy Hogan yang juga seorang pelari Ultramarathon,
konsep filosofis mengenai lelarian tersebut ternyata sangat berhubungan erat
dengan dunia investasi yang kemudian diceritakan
ke dalam buku ini. Buku ini memberi banyak sekali semangat dan motifasi
mengenai cara merdeka dalam finansial melalui metode investasi jangka panjang dengan
narasi yang dikumpulkan dari Blog dan artikel penulis dari pelbagai media massa.
Setelah meninggalkan kampung halamannya
selama 40 tahun di Kelurahan Sekura, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, dan mengemban
mandat sebagai Direktur BEI membawanya berkeliling Nusantara dengan misi
pemerataan informasi investasi di pasar modal yang tentunya memiliki sisi
hikmah dan cerita indah dan sayang untuk tidak diceritakan ke dalam buku ini, seperti
dalam cerita warga Desa YNS (yuk nabung saham) yang ternyata secara keuangan
lebih bijak bahkan dibandingkan sebagian besar dari kita yang hidup di perkotaan.
Insipirasi melalui ceritanya datang dari
lembar demi lembar buku ini, seperti pada cerita ketenangan sang pemilik saham
perusahaan dengan market capital terbesar di pasar modal Indonesia, pak Bambang
Hartono yang justru di saat harga saham perusahaannya sedang anjlok, sang
investor malah sedang giat giatnya berlatih dan bertanding Bridge untuk
membanggakan Indonesia dalam kancah Asian Games 2018 hingga memperoleh medali.
Sampai kepada cerita sang penulis sendiri yang mengalami penurunan harga saham
secara beruntun namun dengan sangat yakin akan kinerja perusahaan bahwa akan
kembali rasional dan fair karena aktivitas perusahaan masih berjalan normal dan
membubuhkan keuntungan.
Penulis memberikan saran gamblang
mengenai memilih saham dengan karakter kinerja terbaik di bidangnya dan bukan
memilih saham spekulan dengan kepentingan jangka pendek, dengan diimbangi
imbauan tetap memakai strategi “Cost Averaging” tanpa melakukan kegiatan
“Average Down” yang menurut hemat penulis merupakan tindakan emosional, di
dalam buku ini penulis mengharuskan agar tetap menggunakan uang dingin untuk
investasi jangka panjang.
Dalam buku ini pula, penulis buku
mendefinisikan konsistensi dalam berinvestasi haruslah “tulen” atau total dalam
menjadi “Investor tulen” atau “Trader tulen” sekalian, berdiri di antara
keduanya merupakan tindakan yang
membingungkan dan menuju “kekalahan”, maka untuk menjadi pemenang sebagai
“Investor tulen”, perjalanan panjang memang membosankan, menurut sang penulis para
investor sebaiknya berfokus pada apa yang dapat dikerjakan secara produktif
oleh sang investor sembari menunggu investasinya memberikan buah yang dapat
dipetik dikemudian hari.
Di dalam buku
ini terdapat surat sang penulis untuk anaknya yang lebih pantas pula ditujukan
kepada anak idiologinya, para investor saham indonesia, di dalam surat tersebut
didefinisikan apa saja “sahabat” dan “musuh” dalam investasi jangka panjang. Tak
ketinggalan, pembahasan mengenai risiko berinvestasi jangka panjang juga
diceritakan oleh penulis dengan metode naratif kedalam cerita pada tiap bab
nya.
Terdapat hal menarik dan positif dari
penulis buku ini mengenai pasar modal syariah, yaitu pada bahasan pengendalian “keserakahan”,
sang penulis mengatakan bahwa “aku mengagumi dan menyukai prinsip syariah
dalam transaksi saham, yang hanya mengizinkan seorang investor membeli saham
sebesar uang di rekeningnya, totally ini mencegahmu dari keserakahan, musuh
terbesarmu. Monster terbuasmu”.
Akhir kata, sesuai
judul buku ini, sang penulis mengutip pernyataan Christopher Columbus bahwa hal paling sederhana di dunia adalah setiap
orang pasti dapat melakukan sesuatu setelah orang itu ditunjukkan bagaimana
caranya. Maka dengan cara sederhana pula, buku ini menunjukkan cara sederhana
untuk menjadi investor saham Indonesia tanpa njlimet.
Happy
Reading,